0
0
Badai tropis dan cuaca ekstrem sering memakan korban karena prediksi yang kurang tepat. Kini hadir satelit cuaca berbasis AI yang mampu membaca pola atmosfer dengan akurasi tinggi.
Teknologi ini menggabungkan data dari ribuan sensor dengan algoritma machine learning untuk menganalisis perubahan suhu, tekanan udara, dan kelembapan.
Keunggulannya adalah akurasi hingga 99% dalam memprediksi badai, hujan deras, atau gelombang panas.
Negara-negara seperti Jepang dan Amerika sudah mulai meluncurkan satelit cuaca pintar ini untuk mitigasi bencana.
Namun, biayanya masih sangat besar dan memerlukan kolaborasi global untuk berbagi data.
Selain itu, satelit cuaca juga menimbulkan isu privasi karena bisa memantau area luas dengan detail.
Meski begitu, manfaatnya jauh lebih besar untuk melindungi nyawa dan aset manusia.
Masa depan mitigasi bencana akan sangat bergantung pada kecerdasan satelit AI ini.
