0
0
Pemanasan global tidak hanya menaikkan suhu bumi, tetapi juga memperburuk krisis pangan dunia. Pertanian menjadi sektor yang paling rentan terhadap perubahan iklim ekstrem.
Gelombang panas membuat hasil panen berkurang drastis. Padi, gandum, dan jagung gagal tumbuh optimal di banyak wilayah.
Banjir dan badai juga merusak lahan pertanian, memutus rantai distribusi, dan meningkatkan risiko kelaparan di negara miskin.
Di sisi lain, permintaan pangan terus naik seiring pertumbuhan populasi dunia. Ketidakseimbangan ini bisa menciptakan bencana kemanusiaan besar.
Organisasi pangan dunia mendorong adopsi teknologi pertanian pintar. Dari sensor kelembaban tanah hingga drone penyemprot pupuk, semua diarahkan untuk meningkatkan produktivitas.
Namun, teknologi saja tidak cukup. Perlu perubahan pola makan global, seperti mengurangi konsumsi daging merah dan beralih ke protein nabati.
Kesimpulannya, pemanasan global dan krisis pangan adalah ancaman ganda. Dunia harus segera beradaptasi jika tidak ingin menghadapi kelaparan massal di masa depan.
