Kehidupan modern penuh dengan layar: ponsel, laptop, televisi, bahkan jam tangan pintar. Akibatnya, banyak orang merasa lelah secara mental. Solusinya adalah digital detox.
Digital detox berarti mengambil jeda dari semua perangkat elektronik, baik beberapa jam, sehari penuh, bahkan seminggu. Tujuannya sederhana: menenangkan pikiran dan mengembalikan keseimbangan hidup.
Selama detox, orang diajak kembali ke aktivitas sederhana seperti membaca buku fisik, berjalan di taman, atau bercengkerama tanpa gangguan notifikasi.
Penelitian menunjukkan bahwa digital detox bisa menurunkan tingkat stres, memperbaiki pola tidur, dan meningkatkan konsentrasi.
Namun, praktik ini tidak mudah. Banyak orang mengalami FOMO (fear of missing out) ketika menjauh dari media sosial. Oleh karena itu, langkah kecil lebih realistis, misalnya “No Phone After 9 PM” atau “Weekend Offline.”
Kesimpulannya, digital detox bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan kesehatan mental. Di era serba digital, terkadang cara terbaik untuk terhubung adalah dengan memutuskan koneksi.

