Teknologi komunikasi berbasis cahaya (Light Fidelity – Li-Fi) muncul sebagai potensi pengganti atau pelengkap Wi-Fi di Asia, menjanjikan kecepatan transmisi data yang jauh lebih tinggi dan keamanan yang lebih baik. Li-Fi menggunakan cahaya LED untuk mengirimkan data, mengubah setiap lampu menjadi titik akses internet.
Li-Fi sangat menarik bagi lingkungan yang padat dan sensitif seperti rumah sakit, kantor, dan pabrik di Asia, di mana jaringan Wi-Fi yang padat sering mengalami gangguan dan masalah keamanan. Karena cahaya tidak dapat menembus dinding, Li-Fi secara inheren lebih aman dari intersepsi eksternal.
Beberapa negara Asia sedang melakukan uji coba Li-Fi di lingkungan perkantoran dan fasilitas publik, mengeksplorasi potensinya untuk meningkatkan konektivitas nirkabel dalam ruangan. Para peneliti Asia juga memimpin dalam mengurangi biaya hardware Li-Fi.
Meskipun Li-Fi menjanjikan kecepatan yang revolusioner, tantangan utama adalah jangkauannya yang terbatas (hanya beroperasi di dalam cahaya) dan masalah integrasi dengan perangkat yang ada. Li-Fi kemungkinan akan beroperasi bersama Wi-Fi untuk menciptakan jaringan yang lebih kuat.
Li-Fi muncul sebagai teknologi yang menjanjikan di Asia, menawarkan kecepatan data lebih tinggi dan keamanan superior dibandingkan Wi-Fi dengan menggunakan cahaya LED, khususnya menarik untuk lingkungan padat seperti kantor dan rumah sakit.

