Krisis Iklim dan Ketahanan Pangan Lokal: Strategi Adaptasi Petani di Jawa.

Krisis Iklim dan Ketahanan Pangan Lokal: Strategi Adaptasi Petani di Jawa.

0 0
Read Time:1 Minute, 1 Second

Krisis iklim membawa dampak nyata pada sektor pertanian, terutama di Pulau Jawa yang padat penduduk. Perubahan pola curah hujan yang tidak menentu, peningkatan suhu, dan frekuensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan kekeringan, mengancam produksi pangan lokal dan mengganggu ketahanan pangan nasional.

Petani di Jawa kini didorong untuk mengadopsi strategi adaptasi yang inovatif. Hal ini termasuk penerapan kalender tanam yang disesuaikan dengan prakiraan iklim, penggunaan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan atau genangan, serta konservasi air dan tanah melalui metode pertanian berkelanjutan.

Penerapan teknologi pertanian presisi juga menjadi bagian integral dari adaptasi ini. Penggunaan sensor IoT, drone, dan data satelit membantu petani memonitor kondisi lahan secara real-time, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat dalam hal irigasi dan pemupukan.

Dukungan pemerintah, baik dalam bentuk penyediaan informasi iklim yang akurat dan mudah diakses, maupun insentif untuk adopsi teknologi ramah iklim, sangat krusial. Investasi pada sistem irigasi dan infrastruktur pengendalian banjir juga vital untuk mengurangi risiko kegagalan panen akibat krisis iklim.

Intisari: Krisis iklim mengancam ketahanan pangan di Jawa melalui pola cuaca ekstrem, sehingga menuntut petani mengadopsi strategi adaptasi seperti penyesuaian kalender tanam, penggunaan varietas tahan iklim, dan implementasi teknologi pertanian presisi, yang harus didukung penuh oleh penyediaan data dan insentif pemerintah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%